Sunday, November 8, 2009

Kanker Serviks

Lagi iseng nonton TV di rumah, ngeliat ada iklan tentang kanker seviks yang jadi penyebab kematian ke-2 paling besar untuk wanita di Indonesia. Jadi berpikir, sebenernya apa sih kanker seviks itu? Kok dampaknya begitu besar buat wanita di Indonesia bahkan di dunia.. Let's we check about it...

 Kanker Serviks atau disebut juga sebagai Kanker Leher Rahim adalah sejenis kanker yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik yang menyerang servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini menyerang wanita berusia di atas 15 tahun yang aktif secara seksual. Namun ada juga penyebab lain terjadinya kanker serviks yaitu paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.Umumnya disebabkan oleh penggunaan pembalut wanita yang berkualitas buruk.
Proses terjadinya kanker serviks dimulai dari terinfeksi oleh Virus HPV sampai menjadi kanker memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 10 sampai 20 tahun. Namun proses infeksi tersebut umumnya tidak disadari oleh penderita karena sebagian besar berlangsung tanpa gejala.Sedangkan gejala fisik yang dialami oleh penderita umumnya dirasakan oleh penderita stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, pendarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam buang air kecil, serta pembesaran ginjal. Berikut gambar proses terjadinya kanker serviks :


Lalu bagaiman cara penularan virus HPV?? Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Namun bukan berarti wanita yang setia pada satu pasangan tidak beresiko terhadap visrus ini. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Namun jangan khawatir karena kanker serviks ini dapat dicegah dengan beberapa hal.
Pertama, dengan pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan
terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi
seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada
perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan
dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Vaksinasi merupakan
metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui  vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka
kasus kanker serviks yang mengancam wanita.
Kedua, deteksi dapat dilakukan dengan suatu test yang disebut Pap Smear Test. Usahakan melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi. Jika sudah tidak haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), Pap smear test sudah tidak perlu dilakukan karerena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Perlu diingat bahwa, tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test karena virus HPV dapat menyerang walaupun anda sudah tidak melakukan aktifitas seksual ataupun sudah tidak mendapat menstruasi.
Lalu bagaimana jika wanita telah terjangkit kanker rahim? Ada dua macam tahap pengobatan yang dapat dilakukan yaitu, jika penginfeksian oleh virus HPV terdeteksi sejak dini pengobatan dapat dilakukan dengan :
  1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
  2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
  1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksterna

1 comments:

csm said...

Benar-benar menakutkan kanker ini buat wanita, tapi kadang sebagian wanita lupa ternyta kanker serviks itu awalnya dari keputihan
http://pasutri-online.tk/

Post a Comment